Teori Kontekstual Psikologi Perkembangan
Berbeda dengan teori etologis, teori ekologis memberikan penekanan pada system lingkungan.
Tokoh Pemikir
Tokoh utama teori ekologi adalah Urie Brofenbrenner. Urie Bronfenbrenner (April 29, 1917 - September 25, 2005) adalah seorang psikolog perkembangan Amerika kelahiran Rusia yang paling dikenal karena teori sistem ekologi tentang perkembangan anak. Karya ilmiahnya dan bantuan kepada pemerintah Amerika Serikat membantu dalam pembentukan Head Start pada tahun 1965. Penelitian Bronfenbrenner dan teorinya adalah kunci dalam mengubah perspektif psikologi perkembangan dengan memanggil perhatian pada sejumlah besar pengaruh lingkungan dan sosial pada perkembangan anak.
Bronfenbrenner lahir di Moskow pada 29 April 1917. Ketika ia berusia enam tahun, keluarganya pindah ke Amerika Serikat, pertama Pittsburgh Pennsylvania, dan kemudian setahun kemudian untuk bagian pedesaan negara bagian New York. Ayahnya bekerja sebagai ahli patologi saraf di rumah sakit untuk perkembangan menonaktifkan kemampuan disebut Letchworth Village, yang terletak di Rockland County, N.Y.
Bronfenbrenner menerima bujangan dalam psikologi dan musik dari Cornell University di Ithaca, NY, Andin 1938. Dia meraih gelar master dalam pendidikan dari Harvard pada tahun 1940, dan gelar doktor dalam psikologi perkembangan dari Universitas Michigan pada tahun 1942. Ia masuk militer AS hari setelah menerima doktor, terjadi untuk melayani sebagai seorang psikolog di berbagai badan militer selama Perang Dunia II. Setelah perang, ia sempat memperoleh pekerjaan sebagai psikolog klinis asisten kepala untuk yang baru didirikan VA Psikologi Klinis Pelatihan Program di Washington DC. Setelah itu, ia menjabat sebagai asisten profesor di University of Michigan selama dua tahun, dan kemudian pindah ke Cornell University sebagai asisten profesor pada tahun 1948. Di Cornell, penelitiannya difokuskan pada perkembangan anak dan dampak dari kekuatan sosial dalam pembangunan ini untuk sisa karirnya.
Dia diangkat ke sebuah panel pemerintah federal tentang perkembangan pada anak-anak miskin di sekitar 1964 dan 1965, dengan panel ini membantu dalam penciptaan Head Start pada tahun 1965.
Bronfenbrenner menulis lebih dari 300 makalah penelitian dan 14 buku, dan mencapai gelar Jacob Gould Schurman Profesor Emeritus Pembangunan Manusia di Cornell University. Ia menikah dengan Liese Harga dan memiliki enam anak. Dia meninggal di rumahnya di Ithaca, New York, pada 25 September 2005 di usia 88, karena komplikasi diabetes.
Dasar Pemikiran/Pokok Pikiran
Pendekatan ekologi terhadap perkembangan mengajukan bahwa konteks dimana berlangsung perkembangan individu, baik kognitifnya, sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya merupakan unsur-unsur penting bagi perkembangan (Seifert & Hoffnung, 1994). Brofenbrenner menggambarkan empat kondisi lingkungan dimana perkembangan terjadi, yaitu mikrosistem, mesositem, ekositem, dan makrosistem.
- Mikrosistem
Menunjukkan situasi dimana individu hidup dan saling berhubungan dengan orang lain. Kontek ini meliputi keluarga, teman, sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Dalam mikrosistem inilah terjadi interaksi yang paling langsung dengan agen-agen social. - Mesosistem
Menunjukkan hubungan antara dua atau lebih mikrositem atau hubungan beberapa konteks. Misalnya hubungan antara rumah dan sekolah. - Ekosistem
Terdiri dari setting social dimana individu tidak berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil memiliki dampak terhadap orang-orang yang berhubungan langsung dengannya. Misalnya tempat orang tua bekerja, dewan sekolah, pemerintah lokal. - Makrosistem
Meliputi cetak biru pembentukan social dan kebudayaan untuk menjelaskan dan mengoragnisir institusi kehidupan. Makrosistem direfleksikan dalam pola lingkan mikrosistem, mesositem, dan ekosistem yang dicirikan dari sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial lainnya yang lebih luas. Misalnya system kepercayaan bersama tentang umat manusia.
Teori perkembangan kontekstual memberikan implikasi terhadap bagaimana teori ini memberikan sumbangsih terhadap efektifitas pembelajaran suatu bidang studi bagi setiap peserta didik di setiap jenjangnya. Berkenaan dengan hal tersebut, telah banyak para ahli yang menelaah bagaimana teori ini diterapkan dalam proses pembelajaran. Dalam rentang waktu yang cukup panjang, akhirnya ditemukan suatu konsep pembelajaran yang memanfaatkan teori perkembangan kontekstual yaitu Contextual Teaching and Learning Model. Prinsip kerja Model ini menyokong semua sistem kehidupan dan keseluruhan alam semesta dan bekerja menyerupai cara alam bekerja.
Guru berperan sebagai fasilitator, yakni membantu siswa menemukan makna. Tugas pendidik untuk memberdayakan potensi kodrati sehingga siswa terlatih menangkap makna dari materi yang diajarkan. Setiap materi fisika yang diajarkan memiliki makna dengan kualitas yang beragam. Makna yang berkualitas adalah makna kontekstual, yakni dengan menghubungkan materi ajar dengan lingkungan. Kontekstual antara lain berarti teralami oleh siswa.
--*--
Sign up here with your email
1 comments:
Write commentsterima kasih artikelnya...
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon