pengarang puisi, Wardah Wahyuni siswi dari SMA Negeri 3 Takalar |
Puitis Rindang Terluka
karya : Wardah Wahyuni
Kunang-kunang separuh tengadah menderu
Beterbangan bagai kertas-kertas mengusung tak berarah
Mengabari sang surya di tengah malam kesunyian berpadu
Yang tak lagi memantul sinar molek sayapnya
Yang tak lagi durja bercahaya, namun muram nampaknya
Kaki gunung bertanya ke alam
Adakah sesosok menghiraukan si tandus ?
Kiranya jadi zamrud nan hijau
Namun merebahkan sepeleh baginya
Alam buram hujan menghampiri pesona runtuh
Hilir sungai tak lagi merdu
Memandang rimba luruh kesunyian
Dataran luas kering terpaut menerka sang dahan penderitaan
Deret ilalang kerinting hanya termangu
Wahai makhluk Tuhan berakal budi
Hempaskan acuh tak acuh ihwal amarahmu
Bangkitkan Si Layu terbaring itu
Menurutnya, Puisi Puitis Rindang Terluka ini bermakna yang menceritakan penderitaan di suatu hutan yang gundul akibat tangan-tangan manusia yang menyepelehkan suatu penghijauan dan menebang pohon seenaknya.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon