Fenomena Alam Turunnya Salju di Padang Tandus Arab Saudi - MIMBAR NUSANTARA

int

Salju merupakan komponen utama untuk pembentukan tanah basah dan ber air, sehingga tanah yang gersang jika tertimpa salju terus menerus akan menjadikan menjadi subur. Musim salju yang sering melanda di sebagian besar negara-negara Eropa, Amerika, kawasan Eropa timur terutama di Amerika bagian Utara, kini telah melanda di Negara Asia bagian Barat seperti Turki, Suriah, Palestina, Lebanon, Terlebih lagi di Negara Arab Saudi saat ini sering turun hujan dan banjir, seperti di Riyadh, dan sekitarnya yang pada awal mulanya turun salju di tahun 2013. (sebagaimana yang diberitakan oleh berbagai media internasional).

Keterangan sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran Sabda junjungan kita ini. Kita sering banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering kerontang tetapi sekarang telah mulai menghijaudan ditumbuhi berbagai rumput-rumputan dan pohon-pohon kayu. Contohnya di Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang pada zaman Nabi dahulu dikenal sebagai padang pasir tandus, kering, dan gersang. Namun nyatanya sekarang ini padang Arafah sebagian dikelilingi pohon-pohon, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah pohon tersebut. Bukan Cuma di padang Arafah, akan tetapi tempat lainnya. Suatu saat juga akan di penuhi dengan berbagai tumbuh-tumbuhan hijau.

int

Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan sains, dimana tanda-tanda itu Nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani padang pasir dan sekarang beberapa kali turun di dataran Arab sebagaimana diberitakan media-media.
Ada apa dengan fenomena alam tersebut? Bagi umat islam yang telah memahami ajaran islam, turunnya salju di Arab Saudi bukan merupakan hal aneh, karena hal ini telah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu mengenai kapan datangnya hari kiamat. (m.voa-islam.com)
Rasulullah SAW bersabda, “hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai (HR Muslim)”