(Gambar : PPDN 2015 UNM) |
Pertengahan 2014 di bulan agustus, cerita soal pendidikan lalu terbersitlah ide yaitu Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional (PPDN). Kemudian di bulan September, mulailah dibuatkan konsep kegiatan ini, konstruksi dasarnya adalah bertaraf Nasional dengan berencana mengundang mahasiswa dari berbagai Universitas di sektor pendidikan se-Indonesia. Proses untuk mendesain dan mengembangkan konsep Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional dimulai pada bulan oktober dengan membentuk kepanitiaan, lalu coba digagas lebih jauh dan bicara dengan beberapa teman-teman muda yang mungkin bisa mendukung dan berpartisipasi dari sisi finansial kemudian mereka katakan “yah, kalau ini kami siap”, dijelaskanlah seperti apa kegiatan PPDN ini. Dan saat itu lebih dari 60 nama mahasiswa yang bergabung dalam mewujud kegiatan tersebut. Lalu pertemuan pertama di sebuah ruang kelas perkuliahan di kampus UNM, kemudian kita obrolkan dan diskusi panjang soal kegiatan ini. Tertulislah proposalnya, mulai kita mengelilingkan ide ini kebeberapa Universitas di Indonesia serta kampus-kampus yang ada di Makassar, dan animonya luar biasa, ternyata ketika di jelaskan ide ini, teman-teman menyambut ide itu dengan senang hati.
Kemudian masuk di bulan desember teman-teman semua mulai bekerja, dari mengantar proposal kegiatan ke dinas-dinas yang ada di kota Makassar bahkan dengan kreativitas teman-teman melakukan penggalangan dana untuk mewujudkan kegiatan tersebut, dan disitulah terlihat teman-teman yang bergabung dalam kepanitiaan lebih dari 60 nama hingga yang tersisa tinggal 28 orang. Kami selalu membayangkan bahwa totalitas dan semangat yang mampu bertahan demi terlaksananya kegiatan ini. Akhirnya di pertengahan bulan maret 2015, terlaksanalah kegiatan PPDN ini dan kami sangat mengapresiasi dengan hadirnya 18 Universitas se-Indonesia yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, tak terbayang bahwa dengan waktu 7 bulan untuk menggagas kegiatan ini, itu bisa terlaksana dengan baik. Beberapa mahasiswa se-Indonesia mendapatkan manfaatnya dan ikhtiar ini dilakukan dengan kerja keras dari teman-teman muda semua. Lalu muncul lagi ide baru bahwa kegiatan ini tak hanya berlalu begitu saja, dimulailah musyawarah dengan semua teman-teman panitia dan peserta PPDN dengan mendiskusikan bahwa kegiatan ini harus digulirkan dan dilanjutkan oleh salah satu Universitas yang siap untuk menjadi tuan rumah selanjutnya. Tapi saat itu belum diputuskan siapa yang akan melanjutkan kegiatan tersebut. Kemudian mulailah obrolan panjang di media social tentang kegiatan ini, dan teman-teman semua menyambut dengan bahagia. Lalu diputuskanlah hasil dari obrolan panjang itu, tak disangka bahwa UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Banjarmasin yang siap melanjutkan kegiatan tersebut ini.
Kemudian masuk di bulan desember teman-teman semua mulai bekerja, dari mengantar proposal kegiatan ke dinas-dinas yang ada di kota Makassar bahkan dengan kreativitas teman-teman melakukan penggalangan dana untuk mewujudkan kegiatan tersebut, dan disitulah terlihat teman-teman yang bergabung dalam kepanitiaan lebih dari 60 nama hingga yang tersisa tinggal 28 orang. Kami selalu membayangkan bahwa totalitas dan semangat yang mampu bertahan demi terlaksananya kegiatan ini. Akhirnya di pertengahan bulan maret 2015, terlaksanalah kegiatan PPDN ini dan kami sangat mengapresiasi dengan hadirnya 18 Universitas se-Indonesia yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, tak terbayang bahwa dengan waktu 7 bulan untuk menggagas kegiatan ini, itu bisa terlaksana dengan baik. Beberapa mahasiswa se-Indonesia mendapatkan manfaatnya dan ikhtiar ini dilakukan dengan kerja keras dari teman-teman muda semua. Lalu muncul lagi ide baru bahwa kegiatan ini tak hanya berlalu begitu saja, dimulailah musyawarah dengan semua teman-teman panitia dan peserta PPDN dengan mendiskusikan bahwa kegiatan ini harus digulirkan dan dilanjutkan oleh salah satu Universitas yang siap untuk menjadi tuan rumah selanjutnya. Tapi saat itu belum diputuskan siapa yang akan melanjutkan kegiatan tersebut. Kemudian mulailah obrolan panjang di media social tentang kegiatan ini, dan teman-teman semua menyambut dengan bahagia. Lalu diputuskanlah hasil dari obrolan panjang itu, tak disangka bahwa UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Banjarmasin yang siap melanjutkan kegiatan tersebut ini.
(Gambar : PPDN 2016 UNLAM) |
Saya sedikit menceritakan refleksi dari para anak-anak muda PPDN 2, bahwa “Suara seorang Guru yang tulus mengalahkan spanduk sebesar apapun !”. Pernyataan itu keluar dari seorang peserta dalam kegiatan Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional 2016. Pada kamis itu, saya bertemu puluhan saudara sebangsa yang hadir di berbagai wilayah Indonesia dan ratusan anak-anak muda yang berada di sebuah ruang Rektorat. Semua hadir karena sama-sama mencintai pendidikan Indonesia dan ingin terlibat. Tidak satu pun hadir karena ongkos transport, karena kaus, karena unjuk taji. Silaturahmi kita tak dibangun pakai rupiah, tapi pakai idealism dan semangat untuk memajukan Pendidikan di Indonesia. Semua berbahagia hadir, semua berbahagia berbuat. Kita semua iuran waktu dan tenaga. Di tempat bersejarah, ruang ICT saat Papandaran atau diskusi di Kampus Universitas Lambung Mangkurat, semua merasakan aura positif anak muda yang menginginkan perubahan, ruangan makin hangat karena di padati puluhan anak muda. Juga di sebuah halaman kampus depan Wisma Guru, berkumpul dengan berbagai latar belakang saat malam keakraban. Semua menyatakan siap untuk turun tangan bersama dalam gerakan PPDN ini. Mari kita besarkan gerakan ini, kita kirimkan optimistis bagi semua anak-anak muda PGSD Se-Indonesia bahwa kita tidak tinggal diam, kita berbuat dan berbagi. dan sekarang Gerakan ini sudah di putuskan bahwa di PPDN 2017 nanti UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO siap melanjutkan Kegitan tersebut.
Ini barangkali yang menarik, inilah sebuah gerakan. Gerakan itu idenya yang dibawa, idenya yang bergulir dan masing-masing menjalankan dengan variasinya sendiri, masing-masing terlibat dengan pendekatannya sendiri, tapi semua dengan satu prinsip yang sama. Kita semua memulai kegiatan PPDN dengan sebuah kecintaan pada Pendidikan di Indonesia, kita melakukan ini karena kita mencintai pendidikan di Indonesia, dan yang berkumpul di tempat kegiatan tersebut adalah orang-orang yang mencintai Indonesia. Hadirnya kegiatan ini adalah bukti bahwa masih banyak Pemuda Bangsa yang mencintai Pendidikan di Indonesia secara tanpa syarat, dan mudah-mudahan menjadi bibit yang lebih baik kedepannya.
Saya menulis catatan ini di atas mobil BUS dalam perjalanan dari Samarinda ke Balikpapan. Ya, di perjalanan yang saya lewati adalah sisi cerah Indonesia: anak-anak kecil yang main di sawah dan berenang di sungai. Di sepanjang perjalanan ini, mereka memang belum sejahtera. Namun, mari kita ikhtiarkan bahwa anak-anak yang kini bermain dalam keceriaan dan kepolosan kelak bisa tersenyum lebih lebar karena merasakan manfaat kemajuan dan mensyukuri bahwa ada generasi kakak-kakaknya yang tidak tinggal diam, misi ini masih panjang, dan suara teman-teman semua yang membuat misi akan terus bergaung, suara tulus seorang Guru yang dapat mengalahkan spanduk sebesar apapun. Kita harus bersyukur sekali menjadi bagian dari sejarah munculnya pembuktian bahwa masih banyak anak-anak muda yang peduli dan buat teman-teman semua yang telah membesarkan, menggulirkan kegiatan ini jauh lebih besar dari yang di duga…salut buat semuanya, apresiasi buat semuanya, dan insya allah perjalanan baik ini kita teruskan. Semangat untuk semua. Semangat kita tetap sama: mari mensyukuri perkembangan dan memperbaiki setiap kekurangan.
....Salam hangat dari Kalimantan disaat menjelang Matahari terbenam. (11/05/16)
Ini barangkali yang menarik, inilah sebuah gerakan. Gerakan itu idenya yang dibawa, idenya yang bergulir dan masing-masing menjalankan dengan variasinya sendiri, masing-masing terlibat dengan pendekatannya sendiri, tapi semua dengan satu prinsip yang sama. Kita semua memulai kegiatan PPDN dengan sebuah kecintaan pada Pendidikan di Indonesia, kita melakukan ini karena kita mencintai pendidikan di Indonesia, dan yang berkumpul di tempat kegiatan tersebut adalah orang-orang yang mencintai Indonesia. Hadirnya kegiatan ini adalah bukti bahwa masih banyak Pemuda Bangsa yang mencintai Pendidikan di Indonesia secara tanpa syarat, dan mudah-mudahan menjadi bibit yang lebih baik kedepannya.
Saya menulis catatan ini di atas mobil BUS dalam perjalanan dari Samarinda ke Balikpapan. Ya, di perjalanan yang saya lewati adalah sisi cerah Indonesia: anak-anak kecil yang main di sawah dan berenang di sungai. Di sepanjang perjalanan ini, mereka memang belum sejahtera. Namun, mari kita ikhtiarkan bahwa anak-anak yang kini bermain dalam keceriaan dan kepolosan kelak bisa tersenyum lebih lebar karena merasakan manfaat kemajuan dan mensyukuri bahwa ada generasi kakak-kakaknya yang tidak tinggal diam, misi ini masih panjang, dan suara teman-teman semua yang membuat misi akan terus bergaung, suara tulus seorang Guru yang dapat mengalahkan spanduk sebesar apapun. Kita harus bersyukur sekali menjadi bagian dari sejarah munculnya pembuktian bahwa masih banyak anak-anak muda yang peduli dan buat teman-teman semua yang telah membesarkan, menggulirkan kegiatan ini jauh lebih besar dari yang di duga…salut buat semuanya, apresiasi buat semuanya, dan insya allah perjalanan baik ini kita teruskan. Semangat untuk semua. Semangat kita tetap sama: mari mensyukuri perkembangan dan memperbaiki setiap kekurangan.
....Salam hangat dari Kalimantan disaat menjelang Matahari terbenam. (11/05/16)
Muh. Khairul Anas
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon